SAFETY TALK : Stop Work Authority (SWA) atau Kewenangan Menghentikan Pekerjaan

 


Stop Work Authority (SWA) adalah bagian penting dari program keselamatan di tempat kerja, terutama di industri-industri yang memiliki risiko tinggi seperti proyek Migas, konstruksi, manufaktur, kelistrikan, dan perkapalan. SWA memastikan bahwa setiap pekerja memiliki hak untuk menghentikan pekerjaan yang berpotensi menimbulkan bahaya, tanpa harus khawatir akan sanksi atau konsekuensi negatif dari manajemen. Konsep ini mendorong budaya kerja yang aman dengan memberdayakan pekerja di setiap level untuk berperan aktif dalam menjaga keselamatan.

Konsep SWA bertujuan untuk:

1. Mencegah Insiden dan Kecelakaan: Dengan memberdayakan setiap pekerja untuk menghentikan pekerjaan saat ada potensi bahaya, SWA membantu mencegah insiden yang bisa merugikan baik pekerja maupun perusahaan.

  2. Mendorong Keselamatan Kerja: Mendorong budaya keselamatan kerja, di mana pekerja merasa bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain.

  3. Mengurangi Risiko: Memberi kesempatan untuk mengevaluasi kembali prosedur kerja, alat pelindung diri (APD), atau lingkungan kerja sebelum melanjutkan pekerjaan.

Ketika seorang pekerja menggunakan hak SWA, prosedur keselamatan biasanya meminta pekerja untuk melapor kepada supervisor atau tim keselamatan untuk menilai kembali situasi dan menetapkan tindakan korektif yang sesuai.

 Berikut adalah beberapa elemen penting dan manfaat lebih lanjut dari SWA:

  1. Penerapan SWA di Lapangan
    Dalam praktiknya, penerapan SWA dapat dilakukan oleh siapa pun, baik pekerja lapangan, supervisor, maupun manajer. Ketika seorang pekerja mengidentifikasi potensi bahaya, mereka dapat menghentikan pekerjaan tersebut dan melaporkannya kepada pihak yang berwenang, seperti supervisor atau petugas keselamatan, untuk menilai dan memitigasi risiko sebelum pekerjaan dilanjutkan. Contohnya, jika ditemukan alat yang tidak berfungsi dengan baik, kebocoran, atau cuaca ekstrem yang bisa membahayakan, SWA bisa segera diterapkan.
  2. Mengembangkan Budaya Keselamatan Proaktif
    SWA adalah alat penting dalam membangun budaya keselamatan yang proaktif. Dengan adanya kebijakan SWA, perusahaan menunjukkan komitmennya terhadap keselamatan dan kesejahteraan karyawan. Ini juga mendorong pekerja untuk berpikir lebih jauh tentang risiko keselamatan dalam pekerjaan mereka, yang meningkatkan keterlibatan dan kepedulian terhadap lingkungan kerja.
  3. Proses SWA yang Efektif
    Agar SWA berjalan efektif, perusahaan perlu menyusun prosedur yang jelas dan mudah dipahami tentang cara menghentikan pekerjaan. Beberapa langkah umum dalam proses SWA meliputi:
    • Identifikasi bahaya: Pekerja mengidentifikasi situasi yang dianggap tidak aman.
    • Penghentian pekerjaan: Pekerjaan dihentikan segera, dan pekerja menginformasikan kepada rekan atau tim terkait.
    • Evaluasi: Supervisor atau petugas keselamatan meninjau kondisi dan melakukan penilaian risiko.
    • Tindakan korektif: Jika ditemukan potensi bahaya, tindakan perbaikan diambil untuk mengatasi masalah.
    • Pelaporan: Semua insiden SWA biasanya dicatat dan dilaporkan untuk evaluasi lebih lanjut dan sebagai referensi di masa mendatang.
  4. Pelatihan SWA dan Sosialisasi
    Agar pekerja lebih memahami hak dan tanggung jawab SWA, perusahaan seringkali memberikan pelatihan dan sosialisasi kepada seluruh tim. Pelatihan ini meliputi cara mengidentifikasi bahaya, cara melaporkan situasi yang tidak aman, dan prosedur yang harus diikuti saat menghentikan pekerjaan. Selain itu, perusahaan juga seringkali membagikan contoh nyata dari penerapan SWA untuk memperkuat pemahaman karyawan.
  5. Manfaat Jangka Panjang SWA
    • Mengurangi Cedera dan Insiden: Dengan adanya SWA, potensi insiden yang mengakibatkan cedera atau kecelakaan kerja dapat diminimalisir.
    • Peningkatan Kinerja Keselamatan: Data dan laporan SWA bisa digunakan untuk meningkatkan program keselamatan secara keseluruhan, karena memberikan informasi yang nyata tentang situasi dan perilaku di lapangan.
    • Meningkatkan Keterlibatan Karyawan: Karyawan yang merasa dilindungi dan memiliki peran dalam keselamatan tempat kerja cenderung lebih terlibat dan loyal.
    • Mengurangi Biaya Terkait Kecelakaan: Insiden kecelakaan kerja dapat menyebabkan biaya besar terkait perawatan medis, perbaikan alat, dan kompensasi. Dengan SWA, potensi biaya ini bisa ditekan.

Secara keseluruhan, Stop Work Authority (SWA) adalah strategi manajemen keselamatan yang memberi pekerja kebebasan untuk mengambil keputusan yang tepat demi menjaga keselamatan dan kesehatan di tempat kerja.

 

Posting Komentar

0 Komentar